Wednesday 12 December 2018

No Bullying Allowed


  Namanya Vanyla Asyirra Putri. Panggil saja Vanyla. Disekolah barunya Golden Child Elementary School hari-hari Vanyla kurang menyenangkan. Dia tidak punya teman sama sekali. Saat disekolahnya yang dulu Vanyla punya banyak teman, namun tidak untuk disekolah barunya. Walau begitu Vanyla tidak pernah bersedih. Ia selalu berfikir bahwa itu hanya candaan teman-temannya. Vanyla yakin suatu saat nanti dia punya banyak teman.

   "Vanyla! ayo bangun! kau bisa telat" Mama Vanyla membangunkan Vanyla sambil membuka tirai dikamar Vanyla."Ugh...silau, iya mah" Vanyla terbangun dan lekas mengambil handuknya. Sehabis mandi Vanyla menghabiskan sarapannya dan tentunya berangkat kesekolah.

   Disekolah Vanyla semua anak sedang mencibir Vanyla dengan mulut pedasnya.
" Hey! kau lihat si Vanyla? dia sering kita bully tapi selalu tersenyum, kayak orang gila saja!" bisik salah satu teman Vanyla, Chia.
"benar! namanya saja aneh! Vanila kan makanan, aneh banget ga sih?" Tambah temannya Chia, Nayssa. Mereka orang yang paling sering membully Vanyla. Ditambah Reina dan Nazima.

"Bukankah kalian hanya bercanda?" Tanya Vanyla dengan polosnya. Selama ini dia tidak tahu bahwa dia di Bully, bukan bercanda. Chia, Nayssa, Nazima dan Reina tertawa.
"Kamu polos banget sih! jadi selama ini kau menganggap kami bercanda? dengarlah Van, kami ini membullymu! kami membencimu! kami tidak suka kau ada disini! jadi kau pergi saja!" Perkataan Reina membuat Vanyla sangat sedih,Vanyla berlari ke Toilet dan menangis.

   Setiap hari Vanyla dibully tanpa henti. Guru-guru tidak pernah mengetahui itu. Vanyla pun hanya pasrah dan tidak pernah memberitahu orang tuanya. Ia tidak mau menambah masalah. Vanyla sangat takut dengan Chia CS. Vanyla hanya terdiam atau menangis saat mereka mengejek Vanyla.

   Saat itu ada murid pindahan yang sangat cantik. Namanya Ara. Karena cantik Chia memutuskan Ara masuk ke geng mereka. Walau masuk geng Chia tapi Ara baik hati sekali. Ara anak orang kaya tapi sangat dermawan, Ara juga pintar. Banyak yang ingin berteman dengan Ara termasuk Vanyla. Dia fikir dengan adanya Ara dia bisa mempunyai teman.

  "Chia, Nay, Naz, Rei, aku main sama Vanyla dulu ya, kasian dia ga ada temen" Ucap Ara sambil beranjak dari bangkunya. Namun dilarang oleh Nazima.
"Jangan Ra! dia musuh terbesar kami!" Nazima memberitahu. Ara sangat bingung.
"Tapi dia kan anak yang baik, kasihan tau" Bantah Ara.
"Jangan membantah Ara! kamu senangkan digeng kami! jadi jauhilah Vanyla itu!" bentak Nayssa. Ara menunduk.

   Saat pulang sekolah seperti biasa Vanyla pulang jalan kaki. Ia melihat Chia CS. Matanya tertuju pada dua pencuri tak jauh dari tempat Chia CS berdiri, dua pencuri itu mengambil telfon genggam milik Chia dan Ara."Kyaaa copet!" Teriak Chia dan Ara berbarengan. Pencuri yang melewati Vanyla lekas Vanyla mengejarnya. Disekolahnya yang dulu,Vanyla mengikuti ekstrakulikuler bela diri. Ilmunya masih dipakai sampai sekarang. Ia melawan pencuri itu hingga mendapat telfon genggam Chia dan Ara tanpa luka sedikit pun. Ia mengembalikan telfon genggamnya ke Chia dan Ara.

"lain kali hati-hati ya" Pesan Vanyla. Tiba-Tiba Chia memeluk Vanyla.
"Vanyla! aku benar-benar minta maaf! aku selalu membullymu! Dan ternyata kau malah membantuku! Terimakasih Vanyla" Vanyla tersenyum mendengar perkataan Chia.
"aku juga berterimakasih ya Van" kata Ara.
"Kami minta maaf!" Seru Nayssa,Nazima dan Reina berbarengan. Senyum Vanyla makin mengembang.
"Aku senang kalian sudah mengakui kesalahan kalian, aku maafkan kok, Kita sekarang sahabat ya?" Ujar Vanyla senang. Mereka mengangguk.

    Sekarang Hari-Hari Vanyla semakin menyenangkan. Dulu dia selalu dibully, sekarang Vanyla punya banyak teman. Sahabat sejatinya Ara, Chia, Nayssa, Reina dan Nazima. Mereka selalu bersama.

                                                               -Tamat-

Ehm, ehm.Assalamualaikum Teman-Teman! ini adalah cerpenku.
Pesan dari cerita ini,jangan suka membully ya teman-teman! bully itu perbuatan yang sangat kejam! Bullying bisa menyebabkan orang yang dibully Minder, dan Penakut. Kita semua teman. Walaupun banyak perbedaan. Wassalamualaikum!


No comments:

Post a Comment